Jadi hari Jum'at yang lalu, Moniq sama Tami berinisiatif untuk mengajak gue dan kawan-kawan bakti sosial ke sekolah di terminal sama ke panti asuhan di deket rumahnya Tami. Sebuah kegiatan yang bagus, ya ga? Jadinya gue ngikut aja.
So our first destination, we're heading to terminal!! Haha, padahal hampir setiap hari (waktu masih jadi pelajar SMP...) gue lewat terminal tapi gue gak tau kalo ternyata disana ada sekolah. Muridnya cuma dikit sih, ya anak-anak jalanan yang suka ngamen di sekitar terminal situ. Tapi niatnya baik kan? Memajukan pendidikan anak-anak Indonesia! Haha trus abis baju-baju sama uangnya dikasih, keliling-keliling lah kita serasa wisatawan asing dipandu sama guide lokal (?), apa coba...
Second destination, the orphanage!! Gue pikir anak-anaknya cuma dikit, tapi ternyata lumayan banyak. Trus yaudah Tami dkk beraksi dan gue cuma asik-asikan nonton + sesekali jadi fotografer amatiran pake handphone. Tapi asik kok, anak-anaknya welcome. Haha oke, langsung aja, here's the pics.
ini sekolahnya...
ini aulanya, and believe it or not, dindingnya terbuat dari bekas container
dan ini ruang kelasnya... does it look like a school?
And this is the orphanage...
ini waktu jalan kepantinya
Jadi kalo kalian sekarang merasa gak beruntung, gue saranin untuk bersyukur dan mencoba menganggap kalo kalian beruntung. Karena ya, kalo gue liat dari ekspresi mereka, gue bisa bilang kalo anak-anak yang kurang beruntung itu merasa kalo diri mereka sendiri itu beruntung. Makanya mereka bisa bahagia di tengah kondisi mereka yang kurang beruntung. Jadi kenapa kita yang ada di kondisi lebih beruntung daripada mereka gak merasa beruntung?
Jadi intinya, semua orang itu beruntung kalo mau berusaha dan berpikir kalo dirinya sendiri beruntung. Ya seperti berpikir positif laah. Jangan nilai semua hal dari segi negatif, coba liat sisi positifnya, oke?
Penulis,
Bima.